Kamis, 10 Mei 2012

Sukses Presentasi Tanpa Rasa Gugup

Sukses Presentasi Tanpa Rasa Gugup
JIKA Anda mengalami situasi gugup sebenarnya itu adalah sesuatu yang bagus untuk Anda. Pada gugup sebenarnya kita sedang melewati atau keluar dari zona nyaman kita dan itu adalah sesuatu yang harus dihadapi. Namun, terkadang anggapan dan persepsi negatif tentang rasa gugup sanggup menghalangi kita menuju level berikutnya sebagai manusia.
Salah satu cara mengurangi rasa gugup adalah jangan pernah membatasi diri terhadap apa yang menjadi potensi kita. Cobalah menjalani sesuatu hal yang baru. Secara psikologis hal yang membuat gugup adalah pikiran ragu-ragu yang kita miliki. Anda harus mengurangi pikiran-pikiran tersebut dan menutupinya dengan sesuatu yang membuat percaya diri.
Slide presentasi sangat membantu untuk mengalihkan perhatian agar para audiens tidak terpaku pada Anda. Sehingga slide presentasi merupakan senjata yang wajib dibawa saat Anda akan maju untuk presentasi. Buatlah slide Anda terlihat unik, seperti menyelipkan gambar lucu, animasi, atau background yang cukup menarik perhatian audiens.
1.    One for all
Salah satu penyebab gugup adalah para audiens. Maka untuk mengatasinya Anda dapat menggunakan trik dengan mengajak interaksi dengan beberapa audiens yang ada. Hal ini akan sangat membantu mengurangi rasa panik dan gugup pada diri Anda.
2.    Hadir untuk Memberi
Berpikiran bahwa seluruh audiens tengah terpusat dan memikirkan diri Anda adalah salah satu hal yang merusak kepercayaan diri. Hal demikian bisa membuyarkan konsentrasi Anda. Tak perlu cemas dengan pemikiran orang lain tentang Anda.
Anda hanya perlu melakukan yang terbaik untuk memberi, dan bukan menerima (pujian atau sanjungan). Jadi, sebaiknya berikan kesempatan bagi Anda untuk tetap fokus memberi, dan tak perlu memikirkan hal buruk-buruk yang mungkin terjadi.
Beberapa tips diatas akan sangat membantu Anda menjadi public speaker yang sangat handal namun tetap memiliki sense of audience yang baik. Yang perlu juga Anda lakukan adalah membangun perasaan "I've got nothing to loose", dan melakukan persiapan yang maksimal untuk hasil yang memuaskan pada presentasi Anda.
Membangun Karir di Social Media
Tepat di awal tahun 2000-an, invasi "virus" social media mulai merambah ke seluruh penjuru negeri. Tak lagi memandang status sosial, tingkat pendidikan, level karir, bahkan usia, siapapun seakan "wajib" memiliki akun di Facebook atau Twitter, bahkan Youtube.
Sebenarnya jika dihitung mundur, keberadaan social media telah ada dan berkembang sejak tahun 90-an. Saat itu MySpace, Friendster dan MiRC pernah sangat booming, hingga akhirnya tergeser oleh Facebook dan Twitter yang menyediakan pilihan fitur yang lebih canggih.
Kini, media sosial tak hanya berperan menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan diantara kawan, pun dimanfaatkan untuk memanjakan ke-narsis-an semata. Media sosial telah menciptakan gairah kreativitas yang tumbuh subur di bidang industri, dan berimbas pada perjalanan karir dan cita-cita yang terwujud.
Sebagai contoh, lihat bagaimana Justin Bieber, Audrey & Gamaliel, dan Adera mengawali mimpi mereka dari sekedar mengunggah video perfomance mereka saat unjuk bakat melalui saluran "Youtube". Tak pelak, jutaan mata menikmati performa mereka menyanyi, dan apresiasi menderas atas unjuk bakat mereka yang coba ditampilkan.
Tepatlah ungkapan "From anybody to somebody" yang mereka sandang. Segelintir orang mencapai karir begitu kilat, melesat berkat pengaruh jejaring sosial media. Diakui Adera, "setelah nyoba meng-cover lagu di YouTube tawaran mulai banyak yang datang. Teman dan keluarga nyuruh untuk diseriusin,” tukas putra penyanyi legendaris, Ebiet G. Ade.
Peran social media tak hanya bergerak dinamis di jagat musik, bahkan telah merambah pula pada bisnis-bisnis online yang menjanjikan keuntungan berlipat ganda. Dari mulai, bisnis hiburan, kuliber, kecantikan, busana hingga media.
Tak mudah
Melebarkan sayap bisnis melalui bantuan sosial media memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ya, tak cukup hanya semalam merajut jejaring sosial, merangkul relasi dan memperluas usaha. Dibutuhkan sebuah persiapan jangka panjang, membangun jaringan dan distribusi.
Mulailah dengan mempelajari bisnis online yang sehat dan tepat sasaran. Ingat, karena belum tentu semua pengguna akun di social media berminat membeli produk Anda. Seperti dilansir dari laman futurebuzz, memulai dan membangun karir di social media, salah satunya adalah dengan menciptakan sesuatu yang kreatif agar bisnis Anda diminati.
Coba buatlah merek atau label Anda sendiri. Anda bisa mulai dengan membangun sebuah blog, atau membangun aplikasi web. Sewalah feelancer programmer untuk membantu Anda mengembangkan web bisnis Anda. Selanjutnya, secara kontinu, update segala informasi terkait produk yang Anda jual.
Tak dipungkiri, kehadiran Facebook dan Twitter bisa membantu melancarkan bisnis online Anda. Namun, aktif di media sosial saja tidak cukup. Anda tetap harus membangun jejaring dengan relasi bisnis Anda di luar social media. Pun, bersiaplah karena kabarnya Facebook akan mem-banned orang-orang yang menggunakan akun pribadi untuk berjualan.
Empat Sikap Merusak Reputasi di Ranah Social Media
MEMBANGUN networking (jaringan) melalui social media memiliki banyak manfaat. Tengoklah, bagaimana kabar bisa tersebar begitu cepat di ranah Facebook atau Twitter. Hal ini tentu bisa membantu Anda tetap 'bersentuhan' dengan kawan atau kerabat, bukan?
Namun, ternyata menyikapi fenomena inipun kita dituntut untuk bisa bersikap bijak. Karena faktanya, membuka hal yang sifatnya privasi kini menjadi sesuatu yang biasa, alias sah-sah saja. Dan 'border' atau 'pagar' yang kurang kuat di ranah social media inilah yang bisa menjadi bumerang atau malah membahayakan karir Anda.
Lalu, sikap-sikap yang seperti apa yang bisa merugikan reputasi Anda?
Membuka kebohongan
Pekerjaan yang menumpuk membuat Anda didera jenuh, dan berlibur adalah pilihan yang bagus. Sayang, jatah cuti Anda sudah telanjur habis. Alih-alih ingin berlibur, Anda pun merencanakan berbohong pada atasan dengan mengatakan Anda tengah sakit.
Tak disadari, Anda yang senang karena kebohongan Anda diijinkan atasan, malah mengunggah foto atau status 'liburan' di Facebook. Bayangkan, betapa kecewa atau marahnya atasan Anda. 'kebohongan' itu telah Anda buka sendiri di ranah social media. Atasan tentu saja marah besar dan kecewa, kepercayaannya telah Anda salahgunakan.
Jadi, berpikirlah dua kali untuk membuka 'kebohongan' Anda di ranah social media. Bahkan bau busuk dari sesuatu yang ingin Anda tutup-tutupi pun bisa tercium, karena akses menuju social media tanpa pagar pembatas.

Menyinggung SARA
Di ranah social media, siapapun memiliki kebebasan berbicara, bahkan mengungkapkan pendapat, namun bijaknya tetap menjunjung tinggi dan menghormati hak asasi orang lain. Hindari status yang bisa menimbulkan reaksi dari golongan tertentu. Anda akan dianggap tidak memiliki rasa toleransi.
Ingat, pintar membawa diri tidak hanya berlaku saat Anda berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sosial Anda, tetapi juga tercermin saat Anda berada di ranah social media. Karena secara tidak langsung, Anda membawa pula nama perusahaan.
Membongkar rahasia perusahaan
Anda kecewa dengan kebijakan perusahaan lantas 'curhat terbuka' di status Facebook atau 'berkicau' di Twitter pribadi. Ini sebuah kesalahan fatal Anda sebagai seorang pekerja profesional. Kekecewaan Anda yang terungkap di muka publik ini bisa dimanfaatkan oleh kompetitor bisnis untuk menjatuhkan perusahaan Anda.
Jika Anda merasa kecewa dengan atasan atau kebijakan perusahaan, sebaiknya diskusikan hal ini baik-baik untuk mencari win-win solution, dan bukan memperkeruhnya du ruang sosial.
Menjelek-jelekkan rekan kerja
Tak ada satupun orang yang senang dijadikan bahan pergunjingan, apalagi jika hal ini merembet hingga ke ranah sosial. Anda mengunggah status atau 'berkicau' di twitter tentang keburukan rekan kerja, lantaran terganggu atau terancam oleh sikap dan prilakunya.
Anda mungkin saja puas dan lega bisa mengumbar informasi tersebut ke ruang publik, namun bersiap saja menelan risiko dan dampak panjangnya terhadap kredibilitas Anda yang tentu saja akan menjadi buruk.
Jadi, sudahkah Anda menjaga sikap profesional di ranah social media?

Yuk, Konsentrasi!
KONSENTRASI merupakan hal yang sangat penting dalam beraktivitas. Saat Anda datang ke kantor tanpa membawa serta konsentrasi maka Anda sama saja serupa botol kosong.
Tanpa konsentrasi, performa di kantor akan memengaruhi kinerja, bahkan Anda bisa saja terkena sanksi dari atasan akibat kurang berkonsentrasi. Nah, berikut ini beberapa cara meningkatkan konsentrasi kerja Anda
Pilih musik yang tepat

Musik merupakan teman paling nyaman untuk menjalani rutinitas. Selain itu, musik juga bisa mengalihkan bunyi - bunyian bising dari printer, pintu dibuka, ataupun suasana ruangan yang tidak kondusif yang bisa mengganggu konsentrasi bekerja. Carilah musik yang sesuai dengan selera dan situasi hati Anda, agar Anda tetap merasa nyaman mendengarkannya.
Gunakan headphone

Untuk Anda yang lebih menyukai suasana sunyi, penggunaan headphone dapat menjadi rekomendasi. Headphone bukan hanya digunakan untuk mendengarkan musik, headphone terbukti dapat meredam suara - suara dari lingkungan sekitar Anda. Gunakan headphone tanpa perlu menghidupkan musik, maka suasana hening dan damai akan segera tercipta.

Tutup tab - tab jejaring sosial

Agar bisa berkonsentrasi penuh, sementara tutup tab - tab jejaring sosial seperti facebook, twitter, atau yahoo messengger, karena terkadang muncul interupsi dan kotak - kotak kecil yang menimbulkan rasa penasaran untuk membukanya. Hal tersebut tentu dapat membuyarkan konsentrasi Anda terhadap plan yang sedang dikerjakan sebelumnya.
Isi penuh gelas minum

Konsentrasi memang cukup berhubungan dengan air minum. Sebelum bekerja sebaiknya isi penuh air minum Anda. Karena terkadang faktor kecil seperti habisnya air minum bisa membuyarkan konsentrasi.
Tentu sangat menjengkelkan, saat sedang serius bekerja dan haus mendera, Anda mendapati gelas berada dalam keadaan kosong, Anda pun terpaksa harus beranjak dari kursi dan mengambil air minum lagi. Solusi terbaik, bawa tumbler dan isi penuh sebelum bekerja.

Fasilitas shortcut pada komputer
Shortcut dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan dengan maksud mempersingkat waktu untuk mencari file. Shortcut file - file penting ini dapat mempersingkat durasi Anda dalam bekerja.
Buatlah mindset bahwa bekerja itu menyenangkan. Jangan pernah membuat otak dan hati Anda berpikir bahwa bekerja merupakan sebuah beban dan tidak menyenangkan. Apa yang ada di otak dan hati bisa menjadi sebuah sugesti.
Jadi, buat apapun pekerjaanmu menyenangkan dengan memastikan di dalam kepala bahwa tugas yang harus diselesaikan tersebut menyenangkan. Selamat berkonsentrasi!
Dipecat, Bukan Akhir Segalanya
  1

  30
KITA tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di masa depan. Bahkan sebuah hal buruk adalah pengharapan agar tidak pernah terjadi pada hidup kita. Namun, punyakah kita kuasa sementara rejeki, jodoh juga kematian sudahlah menjadi rahasia ilahi.
Dan dalam bekerja dan berkarya, sebuah posisi dan citra diri menjadi hal penting yang harus dijaga. Sebelum hal buruk terjadi, dimana posisi dan citra itu terenggut dari Anda, maka tak ada salahnya Anda mulai mempersiapkan mental.

Dipecat bukanlah akhir segalanya.
Jika kontrak kerja Anda tidak diperpanjang, jangan pernah merasa bahwa hidup Anda sudah hancur. Hal itu bukan berarti Anda tidak bekerja dengan baik.
Pengurangan karyawan biasanya dilakukan perusahaan berdasarkan pertimbangan durasi masa kerja. Perusahaan lebih memilih untuk memangkas karyawan baru yang masih berstatus kontrak dibandingkan dengan memberhentikan karyawan lama yang malah akan membuat perusahaan mengeluarkan uang pesangon.
Melakukan saja pekerjaan yang terbaik
Selama Anda masih berstatus karyawan kontrak, jaminan keamanan dalam bekerja belum bisa dirasakan penuh. Nasib Anda masih sangat tergantung oleh keputusan para pemegang kekuasaan di sana.
Ya, tidak ada yang bisa mencegah pemecatan itu terjadi pada Anda. Berikan saja yang terbaik, melalui karya dan kerja yang Anda lakukan untuk perusahaan. Hal ini yang akan menjadi pertimbangan perusahaan, dalam hal ini atasan Anda untuk tetap mempertahankan Anda.  

Percayai kemampuan Anda
Perjuangan atas apa yang telah Anda lakukan untuk bekerja tidak akan terbuang sia-sia, karena pengalaman yang selalu bertambah pada diri Anda akan menjadi nilai tambah tersendur bagi karir Anda di masa depan.
Percayalah, pengalaman, kemampuan, pengetahuan, integritas, dan etos kerja akan menempatkan Anda pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya. Semakin banyak kontribusi yang Anda berikan di tempat lama, akan memberikan nilai yang baik di tempat baru Anda melamar nantinya.
Kelebihan dan Berlebihan, Kita sendiri yang Memilih
Kelebihan merupakan nilai plus yang dimiliki seseorang, dan bisa menjadi nilai plus bagi sebuah perusahaan untuk memerkerjakan Anda. Namun, saat kelebihan Anda menjadi sesuatu yang berlebihan bagaimana dampaknya terhadap karier Anda?
1.    Seringkali keunggulan yang dimiliki membuat Anda merasa mampu untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dengan baik. Anda lantas menyepelekan, menganggap mampu dan ujungnya malah menyelesaikan pekerjaan tersebut secara asal - asalan. Inilah yang lalu menyebabkan kualitas kerja Anda memburuk.
2.    Pujian dari atasan menyebabkan Anda besar kepala, sombong dan menganggap diri Anda lebih dibanding rekan - rekan yang lain.
Padahal, proses belajar diperlukan oleh orang lain. Ingat, jika Anda ingin sukses, jangan dulu merasa mudah puas. Cobalah untuk lebih menjadi rendah hati, dan menerima kritik dan masukan untuk membangun diri menjadi lebih baik lagi.
3.    Keunggulan yang dimiliki terkadang membuat Anda menjadi seseorang yang merasa paling mampu menguasai pekerjaan, padahal di balik itu semua Anda masih saja membutuhkan masukan dari orang lain.
Meski Anda lebih mampu dibandingkan mereka, tidak ada salahnya Anda mendengarkan masukan dari orang lain. Bukankah pemikiran dan ide dari banyak kepala selalu lebih menarik?
4.    Kesempatan kerja selalu datang pada siapa saja yang mau berusaha. Maka, jangan berkecil hati apabila atasan memberikan pekerjaan yang Anda kuasai pada rekan kerja yang lain.
Berpikirlah positif dan tidak memikirkan diri sendiri. Ini karena ada kalanya atasan menginginkan semua bawahnnya berkembang.
Jadi, bukanlah hal yang buruk, memberikan kesempatan rekan kerja yang lain untuk belajar, justru dari hal tersebutlah, Anda dapat membantu mengerjakan pekerjaan tersebut dan mempererat hubungan dengan rekan kerja.
5.    Terbiasa menghandle pekerjaan rekan kerja karena merasa mampu dan ingin unggul, ternyata makin lama dapat menyebabkan karier Anda terancam.
Dampak yang terasa adalah pekerjaan Anda sendiri yang akan terbengkalai, atau bahkan Anda bakal dianggap tidak dapat menentukan skala prioritas.
Namun, dibalik itu semua beberapa ahli mengungkapkan bahwa, wanita karir yang sukses cenderung menolak membantu rekan kerja wanitanya karena dianggap dapat mengancam posisinya.
Hal ini karena kelebihan yang dimiliki seseorang berpotensi menjadikan dirinya angkuh, hingga melahirkan sebuah ambisi. Ambisi inilah yang membuat seseorang takut tersaingi sehingga lantas menutup dirinya untuk menerima kritik dan masukan.
Bijak jika Anda menyuguhkan keunggulan Anda dalam bekerja dengan tetap membawa diri dengan baik dan menjalin komunikasi dengan rekan kerja. Pada intinya, bersikaplah rendah hati, sebuah kunci paling ampuh untuk menunjukkan kemampuan dan keunggulan diri. 

2 komentar: